Sabtu, 03 September 2016

makalah elastisitas fisika pada benda disekitar



Kata Pengantar
Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
            Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan ridhaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah  ini. Dan salam serta salawat kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya ridha Allah SWT.
            Dalam proses pembuatan laporan ini juga, kami tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru pembimbing kami Bapak Dr. Muhammad Hamzah,S.Si, MT yang selama  ini telah mendidik dan mengajari tentang seluk beluk elastisitas hingga hal-hal yang mungkin selama ini kami tidak mengetahuinya dan tidak menghiraukannya. Dan juga kepada teman-teman yang setiap saat memberi kami motivasi serta dorongan untuk dapat menyelesaikan makalah  ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan memohon maaf yang sebesar-besarnya jikalau terdapat kesalahan dalam makalah ini. Karena sesungguhnya kesalahan itu hanya milik manusia dan kesempurnaan itu adalah milik Allah SWT semata. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terkhususnya bagi kami pribadi. Amin.
            Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Makassar,      September 2013
Penyusun

                                                                                                                   Kelompok 7

Kata pengantar…………………………………………………………………      1
Daftar Isi…………………………………………………………………...……      2
Bab I Pendahuluan………………………………………………..…………..…      3
            A. Latar Belakang…………………………………..……………………     3
            B. Tujuan………………………………………...……………………….     3
Bab II Pembahasan………………………………………………………………    4
A.         Pengertian Elastisitas……….……………………………………………     5
B.         Modulus Young…….……………………………………………….…….    6
C.         Sejarah Roobert Hooke…….…………………………………………..….    7
D.         Hukum Hooke…...………………………………………………………..     8
E.         Energi Potensial Pegas……………………………………………………    9
F.          Susunan Pegas……………………………………………………………    10
G.         Perbandingan Poisson……………………………………………………    12
Bab III Kesimpulan .………………………………………………..……………..    13
Bab IV Daftar Pustaka…………………………………………..………………       14




BAB I
PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan.
          Benda – benda yang memiliki sifat elastis disebut benda elastis,sedangkan benda – benda yang tidak memiliki sifat elastis disebut bendaplastis.
          Sebagai contoh dari benda plastis yakni tanah liat dan plastisin
1.2 Tujuan
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
            1.         Memahami pengertian Elastisitas
            2.         Memahami pengertian tegangan,regangan,dan modulus young
            3.         memahami pengertian perbandingan poisson
           







BAB II
PEMBAHASAN


Oval: ELASTISITAS
 




 


























                                        





A. Pengertian Elastisitas
Suatu benda dikatakan memiliki sifat elastisitas jika benda itu diberi gaya kemudian gaya itu dihilangkan, benda akan kembali ke bentuk semula. Jika suatu benda tidak dapat kembali lagi ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja padanya dihilangkan, benda itu dikatakan plastis.
-         Contoh benda elastis: karet, pegas, baja, kayu.
                                                  Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/09/karet1.jpg?w=604     Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/09/pegas2.jpg?w=604Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/09/baja1.jpg?w=604                

                                          
-         Contoh benda plastis: plastisin, tanah liat
 Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/09/plastisin.jpg?w=604                                                                                        
                                                          
                                                                                                
B. Modulus Young
Modulus Young didefinisikan sebagai hasil bagi antara tegangan (stress) dan regangan (strain).
·         Stress atau tegangan dengan simbol Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/rtr.jpg?w=604, didefinisikan sebagai gaya per satuan luas:
                   Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/rumus-pdf4-copy-61.jpg?w=52&h=16  
       Keterangan : Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/ss2.jpg?w=604: gaya (N)
   Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/y.jpg?w=604: luas Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/pu.jpg?w=604
 Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/rtr1.jpg?w=604 : tegangan (Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/sss.jpg?w=604)
·         Strain atau regangan dengan simbol e didefinisikan sebagai pertambahan panjang Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/12.jpg?w=604  dibagi panjang mula-mula Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/rg.jpg?w=604,
Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/5t.jpg?w=604
Dengan demikian, modulus Young (E) dapat dinyatakan dengan
                           Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/2.jpg?w=604
Dengan Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/4-copy-4.jpg?w=604 adalah panjang mula-mula Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/edw.jpg?w=604 dan Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf14-copy-711.jpg?w=604 adalah perubahan panjang                                                       Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/edw2.jpg?w=604.
SOAL !
1. sepotong kue talam yang luas permukaan atasnya 15
𝑐𝑚〗^2 ,tebalnya 3 cm. dibawah pengaruh gaya geser 0,50 N pada permukaan atas,permukaan ini menggeser sebanyak 4 mm relatif terhadap permukaan dasarnya. Tentukan tegangan geser yang diderita kue talam itu,tentukan pula tegangan geser yang dialaminya. Berapakah modulus untuk kue talam itu ?





C.Sejarah Robert Hooke
ROBERT HOOKE (1635-1703)
            Robert Hooke lahir di Freshwater, Isle of Wight, Inggris pada tanggal 18 Juli 1635, ia adalah seorang penemu, ahli kimia dan matematika, arsitek serta filsuf. Ia adalah putra seorang pendeta. Ayahnya bernama John Hooke seorang kurator pada museum Gereja All Saints. Pada masa kecil Hooke belajar pada ayahnya. Karena orang tuanya miskin, Hooke tidak leluasa untuk memilih tempat belajar dan akhirnya dia tertarik dengan seni, dan kemudian ia dikiriiim ke London untuk belajar pada seorang pelukis Peter Lely. Ia kemudian berubah minat dan akhirnya ia mendaftarkan diri di sekolah Westminter untuk belajar karya-karya klasik dan matematika. Selanjutnya ia belajar di Universitas Oxford selama dua tahun dan kemudian ia ditunjuk sebagai asisten Robert Boyle berkat rekomendasi Profesor Kimia Thomas Willis yang membimbing Hooke. Robert Boyle ketika itu baru datang dari Oxford dan sedang mencari asisten untuk membantu dalam pembuatan pompa udara. Robert Hooke menghabiskan waktu dengan Boyle selama dua dekade dan menghasilkan kemajuan luar biasa pada bidang mekanika.
Pada tahun 1662, Hooke diterima sebagai anggota Curator Royal Society tugas utamanya adalah mengusulkan dan membuat beberapa macam percobaan untuk diajukan pada pertemuan mingguan kelompok itu. Dua tahun berikutnya, Hooke menduduki posisi sebagai profesor bidang geometri pada Gresham Collage, menggantikan posisi Issac Borrow yang mundur dari jabatan itu. Di tengah kesibukannya sebagai Kurator Royal Society pada tahun 1665 Hooke menerbitkan buku yang diberi judul Mikrographia, buku ini yang merupakan buku bidang biologi disebut-sebut sebagai buku yang hanya dibuatnya, tetapi juga berisi sejumlah yang indah dan tidak lazim dari seorang yang memiliki keahlian menggambar.
Kepiawaian Hooke sebagai ilmuan yang serba bisa ditunjukkan pada tahun 1666, ketika terjadi kebakaran besar di kota London. Hooke yang memiliki kemampuan menggambar seperti layaknya seorang arsitek membuat master plan dan perencanaan kembali gedung-gedung yang telah rusak karena terbakar. Dewan kota kemudian memilih Hooke untuk menjadi perencana pembangunan kota dibawah pengawsan Sir Cristopher Wren, salah seorang yang kemudian menjadi sahabat dekat Hooke menemukan peran oksigen dalam sistem pernapasan.
Robert Hooke memiliki perhatian yang sangat luas di bidang keilmuan, mulia dari astronomi sampai geologi, hukum kekekalan (elastisitas) masih memakai namanya. Ia memberikan sumbangan besar ke arah menerangkan gerakan planet dengan mengatakan bahwa orbit planet-planet itu akibat dari gabungan inersia menuruni garis lurus dan gaya tarik matahari.
Hukum Hooke yang ditemukan dengan rumus   dimana tanda (-) menyatakan bahwa arah F berlawanan denagn arah perubahan panjang x. Menurut Hooke  , dengan x diukur dengan posisi keseimbangan pegas. Tanda (-) menunjukkan bahwapegas diregangkan (L > 0), gaya yang dikerjakan pegas mempunyai arah sehingga menyusutkan L. Sebaiknya, waktu mendesak pegas (L < 0), gaya pegas pada arah L yang positif sedangkan k disebut konstanta pegas, mempunyai dimensi gaya/panjang.
Robert Hooke dapat dikatakan hidupnya kurang bahagia. Ia mudah tersinggung terutma jika ia curiga bahwa seseorang akan mencuri idenya, sering sakit dan terus menerus menderita sakit pencernaan, pusing dan tidak bisa tidur, bahkan tidurnya hanya tiga atau empat jam di malam hari. Ia juga menderita penyakit diabetes yang menahun, kakinya meradang dan menjadi buta pada tahun 1702 dan satu tahun berikutnya, tepatnya pada tanggal 3 Maret 1703 Robert Hooke meninggal dunia di Gresham College London Inggris.
D. Hukum Hooke
Benda elastisitas juga memiliki batas elastisitas tertentu. Andaikan benda elastis diberi gaya tertentu dan kemudian dilepaskan. Jika bentuk benda tidak kembali ke bentuk semula, berarti berarti gaya yang diberikan telah melewati batas elastisitasnya. Keadaan itu juga dinamakan keadaan plastis.
Jika kita menarik ujung pegas, sementara ujung yang lain terikat tetap, pegas akan bertambah panjang. Jika pegas kita lepaskan, pegas akan kembali ke posisi semula akibat gaya pemulih Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/09/1.jpg?w=604.
Pertambahan panjang  pegas saat diberi gaya akan sebanding dengan besar gaya yang diberikan. Hal ini sesuai dengan hukum Hooke, yang menyatakan bahwa:
“ jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka perubahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya”
                                                      Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/09/gg-copy.jpg?w=604
                         Gambar : Pengaruh Gaya (F) Terhadap Perubahan Panjang Pegas (ΔL)
Besar gaya pemulih Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/09/nana-rumus-pdf8-copy-4-copy.jpg?w=23&h=19sama dengan besar gaya yang diberikan, yaitu Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/09/ss.jpg?w=604,tetapi arahnya berlawanan:Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/09/nana-rumus-pdf8-copy-4.jpg?w=76&h=19
Berdasarkan hukum Hooke, besar gaya pemulih pada pegas yang ditarik  sepanjang Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/09/nana-rumus-pdf14-copy-7.jpg?w=20&h=13 adalah : Fr = -kΔL
dengan k adalah konstanta yang berhubungan dengan sifat kekakuan pegas.
Persamaan tersebut merupakan bentuk matematis hukum Hooke. Dalam SI, satuan k adalah Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/09/rumus-pdf4-copy-51.jpg?w=34&h=15. Tanda negatif pada persamaan menunjukkan bahwa gaya pemulih berlawanan arah dengan simpangan pegas.
E. Energi Potensial Pegas
Menurut hukum Hooke, untuk meregangkan pegas sepanjang Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf14-copy-72.jpg?w=20&h=12 diperlukan gaya sebesar Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/ss.jpg?w=604. Ketika teregang, pegas memiliki energi potensial, jika gaya tarik Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/ss1.jpg?w=604 dilepas, pegas akan melakukan usaha sebesar Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/sd.jpg?w=604

                                                       Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/rrrr-copy.jpg?w=604
Gambar . Grafik hubungan antara gaya Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/s1.jpg?w=604 yang diberikan pada pegas dan pertambahan panjang pegas Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/11.jpg?w=604.
Gambar 3. menunjukkan grafik hubungan antara besar gaya yang diberikan pada pegas dan pertambahan panjang pegas. Energi potensial pegas Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/ederd.jpg?w=604dapat diperoleh dengan menghitung luas daerah di bawah kurva. Jadi,
Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/ret.jpg?w=604






F. Susunan Pegas
      Susunan pegas terbagi menjadi 2, yaitu susunan pegas secara seri dan susunan pegas secara paralel.
1.      Susunan Pegas Secara Seri
                                                              Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/index-2-copy2.jpg?w=604
                                            Gambar 4. Susunan Pegas Secara Seri
Misalkan kita menyambungkan dua pegas dengan konstanta Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/1.jpg?w=604. Sebelum diberi beban, panjang masing-masing
pegas adalah Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/gt.jpg?w=604. Ketika diberikan beban seberat , maka panjang pegas atas bertambah sebesar Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf12-copy-10.jpg?w=20&h=17  dan panjang
pegas bawah bertambah sebesar Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf12-copy-11.jpg?w=27&h=17 Berarti, pertambahan panjang total pegas adalah Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf13-copy-21.jpg?w=112&h=16.
Gaya yang bekerja pada pegas atas dan pegas bawah sama besar. Gaya tersebut sama dengan gaya yang diberikan oleh
beban, yaitu Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf12-copy.jpg?w=55&h=12. Berarti,
Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf13-copy-3.jpg?w=161&h=30
Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf13-copy-5.jpg?w=168&h=30

Jika Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf13-copy-7.jpg?w=21&h=19   adalah konstanta pengganti untuk susunan dua pegas di atas, maka berlaku
Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf13-copy-2.jpg?w=110&h=15
atau
Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/t.jpg?w=604
Dengan menghilangkan w pada kedua ruas, maka kita peroleh konstanta pegas pengganti yang memenuhi persamaan
Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf14-copy-3.jpg?w=89&h=30
2.      Susunan Pegas Secara Paralel
                                                            Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/eee-copy.jpg?w=604
                                          Gambar 5. Susunan Pegas Secara Paralel
Misalkan kita memiliki dua pegas yang tersusun secara paralel seperti tampak pada Gambar 5. Sebelum mendapat beban, panjang masing-masing pegas adalah  Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf14-copy-4.jpg?w=15&h=16. Ketika diberi beban, kedua pegas mengalami pertambahan panjang yang sama besar, yaitu Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf14-copy-7.jpg?w=18&h=12. Gaya Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf14-copy-2.jpg?w=14&h=9 yang dihasilkan oleh beban terbagi pada dua pegas, masing-masing besarnya Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf14-copy-6.jpg?w=15&h=15 dan Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf14-copy-5.jpg?w=15&h=15.
Berdasarkan hukum Hooke, diperoleh
Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf14-copy-8.jpg?w=75&h=18
Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf14-copy-9.jpg?w=82&h=18
Jika Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf13-copy-71.jpg?w=20&h=17 adalah konstanta efektif pegas, maka terpenuhi
Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf15-copy-2.jpg?w=89&h=21
Gaya ke bawah dan total gaya ke atas pada beban harus sama sehingga
Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf15-copy-3.jpg?w=103&h=16
atau
Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf15-copy-4.jpg?w=141&h=19
Dengan menghilangkan  Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf14-copy-71.jpg?w=17&h=11 pada kedua ruas diperoleh
Description: http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2012/10/nana-rumus-pdf15-copy.jpg?w=127&h=23

G. Perbandingan Poisson ( poisson ratio )
       Perbandingan poisson adalah perbandingan strain transversal terhadap strain longitudinalnya.
 =
=  
dengan  masing – masing menyatakan perubahan sepanjang rusuk  Tanda negative bahwa bila strain longitudinal positif (terjadi pertambahan longitudinal)maka strain longitudinal negative (terjadi penyusutan transversal)













BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
-         Jadi kami dapat menyimpulkan elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali bentuk semula setelah gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan.
-         Contoh dari elastisitas yaitu karet gelang,adonan kue
-         Modulus Young didefinisikan sebagai hasil bagi antara tegangan (stress) dan regangan (strain).
-         Jika bentuk benda tidak kembali ke bentuk semula, berarti berarti gaya yang diberikan telah melewati batas elastisitasnya. Keadaan itu juga dinamakan keadaan plastis.
-         Perbandingan poisson adalah perbandingan strain transversal terhadap strain longitudinalnya.


B.  Saran

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari Dosen  serta teman-teman sekalian yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.

0 komentar:

Posting Komentar